Kamis, 08 Desember 2011

Karyamu adalah Hidupmu

Sebuah cerpen begitu mempengaruhi seseorang, baik itu sebuah motivasi ataupun sekedar memenuhi kepuasan diri saja. Dalam hal ini cerpen bisa berisikan suatu tradisi yang ada pada masyarakat daerah tertentu. Dengan tradisi itu, kita dapat menggambarkan hubungan sosial pada masyarakat daerah tersebut. Dengan tradisi itu juga kita dapat mengetahui seberapa melekatnya tradisi itu pada suatu daerah. Untuk itu ketelitian dan kesabaran cerpenis sangat diperlukan.

Bagaimanapun juga apabila hendak membuat suatu karya, baik itu berupa cerpen maupun novel yang sesuai dengan realita atau kehidupan nyata, seperti menggambarkan suatu tradisi yang melekat kental pada suatu daerah, maka diperlukannya pengetahuan yang lebih dalam terhadap apa yang akan dijadikan bahan suatu karya. Jika kita hendak menyajikan tentang suatu tradisi, maka tidak menutup kemungkinan bahwa kita harus mengetahui seluk beluk tradisi itu. Baik itu dilihat dari segi sejarahnya hingga meningkat pada tatanan aturan suatu tradisi. Dengan ini, kita tahu bahwa dalam kepengarangan sangat dituntut kejeliannya. Lalu apakah detail tersebut sangat diperlukan? Padahal yang namanya cerpen adalah cerita pendek,singkat atau sejenisnya dan kita tahu bahwa yang namanya cerpen apabila kita membaca, maka sekali duduk saja kita mampu membaca keseluruhan cerpen, untuk itu bagaimana mengenai kedetailan tersebut?. Menurut bapak Ahmad Tohari, “Semua baik novel maupun cerpen memerlukan kedetailan untuk memberikan suatu penegasan agar dapat dipahami dengan mudah”.

Kepengarangan itu tidak boleh berhenti dalam berproses. Dalam artian harus banyak membaca dan menulis. Menurut bapak Ahmad Tohari,seorang Budayawan Nasional mengatakan, “Jangan merasa menjadi seorang pengarang besar, karena apabila sudah seperti itu, maka itulah akhir dia menjadi seorang pengarang”. Dari pernyataan tersebut, saya dapat menarik suatu paham bahwa seorang pengarang besar tidak akan menganggap karyanya lebih baik dari orang lain, karena dari masa ke masa bisa jadi muncul seorang pengarang yang lebih baik dengan membawa karyanya yang fenomenal pada masanya.

Ketika berkarya muncul suatu ide baru yang mana ide ini mampu menghambat dalam proses berkarya tersebut. Memang hal tersebut ada benarnya, tetapi bagi saya justru karena disitulah letak kecerdasan seseorang sangat diuji. Kenapa demikian? Karena jika muncul suatu ide baru yang mana justru itu datang ketika seseorang sedang berkarya, maka orang yang cerdas pasti akan berpikir apakah ini akan dimasukan pada karyanya itu atau sebagai bahan untuk membuat karya selanjutnya, dalam hal ini saya sependapat dengan Abdul Aziz Rasyid mengenai apakah ide yang datang itu akan diletakan pada karyanya yang sedang diproses atau justru sebagai bahan untuk langkah karya selanjutnya.

Menurut Abdul Aziz Rasyid, seorang esais dan kritikus sastra mengatakan, “Kesadaran ruang dapat dituangkan melalui ide atau realitas sosial, meski terkadang ide lah yang kalah dan setiap penulis membentuk karakter dari karyanya sendiri”.

0 comments:

Posting Komentar

harap komentar dengan kata-kata sopan dan bukan komentar spam, cara anda berkomentar menandakan kepribadian anda. Terima Kasih!

please comment with polite words and not a spam comments, how you commented signifies your personality. Thank You!

يرجى التعليق بكلمات مهذبة وليس البريد المزعج تعليقات، وكيف علق يدل على شخصيتك. شكرا.

 
Top