Minggu, 31 Maret 2013

Isim Tafdhil



A.    Pendahuluan

Dalam kehidupan keseharian kita sering mendengar kata-kata “kamu lebih cantik daripada dia” atau dalam bahasa inggris “you are more beautiful than her, atau contoh lain seperti “kamu gadis yang tercantik” dalam bahasa inggris “you are the most beautiful girl”. Membandingkan sesuatu dengan yang lainnya, dan salah satu yang dibandingkan itu ada yang memiliki kualitas yang lebih atau kurang dari yang lain, dalam bahasa inggris lebih dikenal dengan istilah tingkat perbandingan komparatif, atau memiliki arti “paling (baca :sangat)” yang dikenal dengan istilah tingkat perbandingan superlatif. Tentu saja dalam bahasa arab hal semacam itu pasti ada, karena semua bahasa itu pada dasarnya sama. Namun , tingkat kerumitannya tentu berbeda-beda. Dalam bahasa arab tingkat perbandingan tersebut dapat ditemui dalam pembahasan isim tafdhil. Hanya saja dalam penjelasan isim tafdhil tidak begitu jelas mana yang berbentuk tingkat komparatif dan mana yang berbentuk superlatif. Hanya dijelaskan tentang penambahan AL(الْ), penambahan MIN(مِنْ) , dan di-idhafahkan (akan dibahas dalam pembahasan selanjutnya).
Lalu seperti apa bentuk degree of comparison (tingkat perbandingan) di dalam grammar arab
ini?. Akan kami sajikan dalam makalah yang kami buat ini. Semoga karya tulis yang pembahasannaya singkat ini dapat sedikit membantu pemahaman sekaligus menambah pengetahuan anda dalam mempelajari dunia tata bahasa arab/grammar arab.
B.     Pengertian Isim Tafdhil
Isim Tafdhil adalah isim yang diambil dari fi’il yang menunjukan bahwa ada dua hal yang bersekutu dalam satu sifat akan tetapi yang satu melebihi yang lain dalam sifat tersebut.
Atau definisi yang lain mengatakan bahwa isim tafdhil adalah isim musytaq yang memiliki makna “lebih” dengan pola wazan افعل untuk mudzakar dan  فعلىuntuk muannats[1]. Mufadhal terletak sebelum isim tafdhil sedangkan sesudah isim tafdhil itu dinamakan mufadhal ‘alaih. Dari pengertian ini, dapat kita ketahui bahwa wazan isim tafdhil hanya satu yaitu افعل (untuk mudzakar), dan فعلى ( untuk muannats).
Catatan : hamzah pada wazan افعل ada yang dibuang dalam tiga kata, yaitu[2] : خَيْرٌ,شَرٌّ,حَبٌّ . lafal tersebut merupakan isim tafdhil yang berasal اَخْيَرُ,اَشَرُّ,اَحَبُّ. Menghilangkan hamzah banyak berlaku untuk lafal خير  dan شرّ . sedangkan untuk lafal حبّ terhitung sedikit. Sebaliknya menetapkan hamzah pada lafal اَخْيَرُ dan اَشَرُّ terhitung sedikit.
C.      Syarat Membentuk Isim Tafdhil
Ada beberapa persyaratan dalam pembentukan isim tafdhil, yaitu[3] :
1.                   Berasal dari fi’il tsulatsi mujarad
2.                   Dari fi’il mutsbat bukan dari fi’il manfi
3.                   Dari fi’il mutasharif (نعم, بئس dan ليس tidak dapat dijadikan isim tafdhil)
4.                   Dari fi’il mabni ma’lum
5.                   Dari fi’il tamm (كان dan fi’il naqiesh lainnya tidak dapat dijadikan isim tafdhil)
6.                   Menerima untuk dilebihkan (lafal مات tidak dapat dijadikan isim tafdhil )
7.                   Isim tafdhil tidak boleh dibuat dari lafal yang menunjukan warna, cacat, dan hiasan (seperti كحل, عور, سود ).
D.    Beberapa Hal Mengenai Isim Tafdhil
Ada empat hal yang berkaitan dengan isim tafdhil, yaitu[4] :
1.      Isim tafdhil sepi dari AL(الْ) dan tidak diidhafahkan.
Ketika isim tafdhil sepi dari AL dan tidak di-idhafahkan, maka dalam keadaan apapun ia harus menetapi bentuk mufrad  mudzakar. Dan bertemu dengan huruf MIN yang men-jer-kan mufadhal ‘alaih. contoh :
الطَائِرَةُ اَسْرَعُ مِنَ الْقِطَارِ         Pesawat itu lebih cepat daripada kereta           
زَيْدٌ اَفْضَلُ مِنْ عَمْرٍو Zaid lebih utama daripada Amr                
فَاطِمَةُ اجْمَلُ مِنْ أُخْتِهَا Fatimah lebih cantik daripada saudaranya             

Dari ketiga contoh diatas pada lafal isim tafdhil اسرع, افضل, اجمل selalu mufrad dan berjenis mudzakar, tidak muannats, karena mereka sepi dari huruf AL dan tidak pula di-idhafahkan.

Untuk lebih mudahnya, pada kaidah ini dapat dibuat rumus sebagai berikut :
المفضل     +     اسم التفضيل      +      من       +      المفضل عليه
المفضل عليه
من
اسم التفضيل
المفضل
القطار
عمرو
أختها
اسرع
افضل
اجمل
الطائرة
زيد
فاطمة

2.      Isim tafdhil yang disertai dengan huruf AL
Dalam hal ini ketika isim tafdhil kemasukan huruf AL, maka harus muthobiq (cocok/sesuai) dengan mufadhal baik dalam hal mufrad, tasniyah, jamak, mudzakar maupun muannats, dan tidak disebutkan mufadhal ‘alaihnya.  Contoh :
Arti
Keterangan
المفضل + اسم اتفضيل
Khalid yang paling utama
Shokhifah  yang paling utama
Mereka berdua paling utama
Mereka(lk) yang paling utama
Mereka(pr) yang paling utama
Mufrad Mudzakar
Mufrad Muannats

Mutsanna Mudzakar
Jamak Mudzakar

Jamak Muannats
خليدٌ الأضَلُ
 صَحِيْفَةُ الْفُضْلَى

هُمَاالأفْضَلاَنِ
هُمُ الأَفْضَلُوْنَ

هُنَّ الفُضْلَيَاتُ

Pada contoh diatas kata-kataالافضل,الافضلان,الافضلون,الفضلى  dan الفضليات mengikuti mufadhal  baik dalam hal mufrad, mudzakar, muannats, maupun jamak. Lafal خليل  berbentuk mufrad maka isim tafdhil-nya juga harus berbentuk mufrad yaitu الافضل . Demikian halnya lafalصحيفة   dst.
3.      Isim tafdhil di-idhafahkan kepada isim nakirah
Ketika ia di-idhafahkan kepada isim nakirah, maka isim tafdhil tersebut harus selalu mufrad mudzakar. Hanya saja huruf MIN tidak disebutkan .

Contoh  :

Arti
المفضل + اسم التفضيل+اسم نكرة و مجرور
Khalil lelaki terpandai
Fatimah semulia-mulia wanita
Dua orang ini sebaik-baiknya dua orang laki-laki
Dua orang  ini wanita terpandai
Para pejuang itu semegah-megahnya para lelaki
Para guru wanita itu adalah wanita yang  paling baik
خَلِيلٌ اَعْلَمُ رَجُلٍ
فاطمة اَكْرَمُ امْرَأةٍ
هذان اَحْسَنُ رَجُلَيْنِ
هاتان اَعْلَمُ امْرَأتَيْنِ
الْمُجَاهِدُوْنَ اَفْخَمُ رِجَالٍ
الْمُتعَلِّمَاتُ خَيْرُ نِسَاءٍ


4.      Isim tafdhil di-idhafahkan kepada isim ma’rifat
Dalam Al-fiyah diterangkan bahwa ketika isim tafdhil di-idhafahkan kepada isim ma’rifat,  maka ada dua segi bacaan ,yaitu :
a.    Pemakaiannya dianggap seperti lafal yang mujarad , yaitu tidak disesuaikan(muthobiq) dengan mufadhalnya dan tidak menyebutkan huruf MIN. Sehingga dapat dikatakan sebagai berikut :
الزيدان افضل القوم
الزيدون افضل القوم
فاطمة افضل النساء
الفطمتان افضل النساء
b.    Pemakaiannya dianggap seperti isim tafdhil yang dibarengi dengan AL, yaitu sesuai(muthobiq) dengan mufadhalnya. Sehingga dapat dikatakan sebagai berikut :
الزيدان افضلا القوم
الرجلون اعلموا القوم
الزيدون افاضل القوم
نيل فضلى النساء
الهندان فضليا النساء
الفطمات فضليات النساء

E.     Kesimpulan
Isim Tafdhil adalah isim yang diambil dari fi’il yang menunjukan bahwa ada dua hal yang bersekutu dalam satu sifat akan tetapi yang satu melebihi yang lain dalam sifat tersebut. Pembentukan isim tafdhil juga harus memenuhi persyaratan, salah satunya harus berupa fi’il tsulatsi mujarad. Dan ada empat hal yang berkenaan dengan isim tafdhil, yaitu pembuangan AL pada isim tafdhil dan tidak idhafah;penetapan AL pada isim tafdhil;isim tafdhil di-mudhafkan kepada isim nakirah;dan isim tafdhil itu di-mudhafkan kepada isim ma’rifat. Pembuangan hamzah hanya banyak berlaku pada lafal شرّ  dan خير .
F.     Kritik dan Saran
Berkenaan dengan penulisan makalah ini, tentu saja  kami banyak mengalami kesulitan dalam penyusunan makalah. Baik dalam segi kurangnya referensi maupun minimnya pengetahuan dan pemahaman terhadap materi. Sehingga tidak terlepas kemungkinan terjadi banyak kesalahan. Maka dari itu kami mohon kritik dan sarannya, apabila terdapat sesuatu yang mengganjal dalam karya tulis kami ini. Atas kritik dan saran anda kami ucapkan banyak terima kasih.
G.    Daftar Pustaka

Al-Fiyyah Syarah Ibnu ‘Aqil
Khaironi, A. Shohib.2008.Audlohul Manāhij A Complete Guide to Arabic Grammar. Jatibening : WCM Press.
Mustafa, Galayini.Jāmi’ud Durus Al-‘Arabiyyah. Beirut : Darul Fikr, 2007.
Ni’mah, Fuad.Mulakhas Qawā’idul Lughatil ‘Arabiyyah. Beirut : Daarul Al-Tsaqāfah Al-Islāmiyyah.
Sukamto, Imamuddin.Tata Bahasa Arab Sistematis.
Hakim, Taufiqul.2003.Qāidati Program Pemula Membaca Kitab Kuning. Jepara : Al-Falah Offset.


[1] H. Taufiqul Hakim, Qāidati Program Pemula Membaca Kitab Kuning(Al-Falah:Jepara,2004), hal.17. ; A. Shohib Khaironi, Audlohul Manāhij A Complete Guide to Arabic Grammar(WCM Press : Jatibening, 2008), hal.33.
[2] Syekh Musthofa Galayini, Jami’ud durus al-‘arabiyyah (Darul Fikr :Beirut, 2007), hal.126.
[3]Galayini. Ibid.; Fuad Ni’mah. Mulakhos Qawa’idil Lughatil ‘Arabiyyah(Darul Al-Tsaqāfah Al-Islāmiyyah:Beirut).hal.49.; A.Shohib Khaironi.Op.cit.
[4] Galayini.Ibid., hal.127-128; Fuad Ni’mah. Ibid., hal.50.; A.Shohib Khaironi. Ibid., hal.34.

13 comments:

  1. makasih bnyk berharga bngt tulisanny. jngn berhenti menulis krn bnyk org sprt saya yg mmbutuhkn pengetahuan anda, skali lg trima kasih bnyk

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya sama-sama ,terima kasih juga untuk apresiasinya, insya Alloh dengan senang hati akan saya coba lagi untuk berbagi ilmu yang saya peroleh...

      Hapus
  2. smohon mengutip ya Mujahid Firdaus

    BalasHapus
  3. Terima kasih banyak ya. Saya baru belajar bahasa al-quran. Info anda sangat bagus dan bermenafaat

    BalasHapus
  4. Terima kasih banyak. Info anda sangat bagus dan bermenafaat kepada saya... pelajar baru dalam bahasa al quran.
    Teruskan beramal. Terima kasih

    BalasHapus
  5. assalamualaikum.. kang izin ngutip ya, sya doakan aja abng semoga ilmunya tambah di berkhkan oleh allah swt amiin..

    BalasHapus
  6. Congratulations on your article, it was very helpful and successful. 43f79b7e46e2d8c847a9e0e46862ce02
    sms onay
    website kurma
    website kurma

    BalasHapus
  7. Thank you for your explanation, very good content. 4ba1bc06562e291372ace3c9648af2ba
    altın dedektörü

    BalasHapus

harap komentar dengan kata-kata sopan dan bukan komentar spam, cara anda berkomentar menandakan kepribadian anda. Terima Kasih!

please comment with polite words and not a spam comments, how you commented signifies your personality. Thank You!

يرجى التعليق بكلمات مهذبة وليس البريد المزعج تعليقات، وكيف علق يدل على شخصيتك. شكرا.

 
Top